Istilah Listrik dan Penjelasannya
24 November 2021Semua industri tetap menggunakan listrik untuk kebutuhan operasional dan kebutuhan lainnya. Setiap kebutuhan listrik dan sumber daya tergantung pada spesifikasi motor yang digunakan. Oleh sebab itu pada motor yang digunakan sering kita temukan spesifikasi listrik yang tertulis pada name plate motor dan komponen listrik lainnya. Beberapa istilah yang berhubungan dengan listrik industri, seperti Voltase, Ampere, kW, kWh, dan beberapa hanya terdengar pada lingkungan industri, seperti GWh, Cos Phi (phi), kVARh, dll. Apa aja arti istilah tersebut, dan apa artinya?
Voltase dan Kuat Arus.
Voltase atau voltage, adalah tegangan listrik. Untuk mengenal istilah voltase, kita dapat menganalogikan dengan sistem pengairan sederhana. Didalam sistem pengairan, pompa adalah unit yang memberikan tekanan untuk mengalirkan air, Voltase dapat diibaratkan sebagai pompa, dan aliran airnya dapat diibaratkan sebagai kuat arus listrik.
Satuan dari tegangan adalah Volt (V). Tegangan yang digunakan berbeda-beda tergantung kebutuhan, seperti :
- Tegangan listrik yang biasa dipakai dalam transmisi daya adalah 765 kV, 500 kV, 345 kV, 230 kV dan lainnya.
- Tegangan yang biasa dipakai dalam industri adalah 415V, 380V dan 220V.
- Tegangan yang biasa dipakai dalam listrik rumahan adalah 220V dan 110V
Kuat Arus dapat diibaratkan sebagai aliran air hasil tekanan pompa. Kuat arus merupakan besarnya aliran listrik yang melalui penghantar yaitu kabel. Satuan kuat arus adalah Ampere (A). Kuat arus perlu diperhatikan untuk memilih besarnya kabel yang digunakan. Kesalahan dalam memilih jenis kabel akan menyebabkan arus pendek yang dapat mengakitbatkan kebakaran.
Kuat arus dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
- Arus bolak-balik (Alternating Current AC). Arus bolak-balik dipakai dalam transmisi daya, pemakaian industri hingga pemakaian rumahan.
- Arus searah (Direct Current DC). Arus searah dipakai dalam semua jenis batterai pada remot tv, sepeda listrik, dan aki mobil.
Watt dan kWh
Watt yang merupakan daya listrik adalah penggunaan listrik yang dibutuhkan perangkat elektronik per satuan waktu. Besarnya daya listrik yang digunakan oleh peralatan listrik dipengaruhi oleh tegangan listrik, kuat arus listrik, dan hambatan listrik di dalam rangkaian listrik tertutup, serta keadaannya terhadap waktu.
Watt adalah hasil perkalian antara Voltase dan Kuat arus
kWh sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari saat kita mengisi token listrik atau saat membayar tagihan listrik rumah. kWh adalah total daya listrik yang dipakai oleh sebuah perangkat listrik setiap jam dikali dengan total berapa jam perangkat listrik tersebut dinyalakan.
kWh (kilo Watt Hour) adalah 1.000 Wh
MWh (Mega Watt Hour) adalah 1.000.000 Wh
GWh (Giga Watt Hour) adalah 1.000.000.000 Wh
Faktor daya (cos phi φ)
Faktor daya atau biasa disebut dengan cos phi φ merupakan nilai perbandingan antara daya aktif dan daya nyata. Rentang nilainya berkisar antara nol hingga satu. Faktor daya listrik dinyatakan dengan nilai cos φ. Pengamatan faktor daya listrik didasarkan pada jumlah arus listrik keseluruhan dalam suatu rangkaian listrik dan perbandingannya dengan jumlah arus yang terpakai.
Faktor daya berguna untuk mengetahui tingkat efisiensi energi pada suatu beban listrik melalui nilai daya yang tidak terpakai dan terbuang sia-sia selama beban bekerja.
Contohnya adalah jika cos phi φ dari sebuah sistem listrik adalah 80% (0.8), dan daya listrik yang masuk dari PLN adalah sebesar 6600VA. Maka :
- Daya Listrik sebenarnya (Real Power kW) yang dapat dipakai untuk menyalakan perangkat listrik adalah sebesar : cos phi φ x Total daya PLN (VA) = 0.8 x 6600 VA = 5280 kW
- Daya Listrik semu (Reactive Power kVAR) yang terbuang sia-sia adalah sebesar : (1-cos phi φ) x Total daya PLN (VA) = (1-0.8) x 6600 VA = 1320 kVAR
Dari contoh diatas, dapat kita lihat bahwa kita dapat meningkatkan nilai cos phi φ hingga mendekati 1. Jika nilai cos phi φ mendekati 1, maka semakin efektif pemakaian listrik yang kita pakai. Cara untuk meningkatkan nilai cos phi φ adalah dengan menggunakan Kapasitor Bank.
kVARh
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kVAR adalah satuan daya listrik semu atau daya listrik yang terbuang sia-sia. Korelasi antara kW dan kWh, kVARh adalah total daya listrik semu yang telah terbuang sia-sia. kVARh sangat jarang terdengar pada kehidupan sehari-hari, karena istilah ini hanya digunakan pada ruang lingkup industri.
Fungsi lain peningkatan nilai cos phi φ selain masalah effisiensi adalah untuk menghindari denda dari pemerintahan, karena jika suatu instansi memiliki sistem kelistrikan yang mempunyai cos phi φ dibawah 0.8 maka akan dikenakan denda sebesar berapa daya kVARh yang terbuang sia-sia.