Cara kerja, fungsi dan jenis-jenis relay

20 January 2022

Relay merupakan salah satu komponen elektronika yang beroperasi atau bekerja jika ada aliran listrik yang menuju ke relay. Relay ini bekerja seperti saklar, yaitu digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus.

relay1

Fungsi relay pada rangkaian kelistrikan

Relay yang digunakan pada rangkaian kelistrikan pada umumnya memiliki fungsi sebagai berikut :

  • Mengendalikan sirkuit dengan tegangan tinggi dengan bantuan signal tegangan rendah.
  • Mengamankan saklar dari arus yang besar, sekaligus memperpanjang umur saklar.
  • Relay dapat memperkecil terjadinya penurunan tegangan atau voltage drop yang menuju ke beban.
  • Relay dipakai untuk menjadi perantara antara Kontaktor dan PLC. PLC, sebagai kendali utama, pasti tidak dapat langsung mengendalikan kontaktor. Hal tersebut disebabkan karena adanya batas pada kapasitas yang bisa dilalui PLC.

Cara Kerja Relay

Sebelum memahami cara kerja relay, Anda harus mengetahui terlebih dahulu komponen yang menyusun relay. Komponen tersebut terdiri dari 4, di antaranya yaitu elektromagnetik (coil), armature, switch contact point (saklar), dan spring.

Saklar yang terdapat pada kontak pont sendiri dikelompokkan menjadi 2 macam, yakni normally close (NC) dan normally open (NO). Yang dimaksud dengan normally close yakni posisi tertutup dalam keadaan awal ketika relay belum diaktifkan. Sedangkan yang dimaksud dengan normally open yaitu posisi terbuka pada keadaan awal saat relay belum diaktifkan.

Ketika tegangan listrik mengalir pada sebuah elektromagnetik, maka akan membentuk sebuah medan magnet. Tegangan itulah yang kemudian menjadi sumber daya pada relay. Kemudian medan magnet tersebut menarik armature yang posisinya ada di sisi atasnya. Dengan demikian, dua ujungnya akan saling terhubung (dengan posisi NO).

Setelah itu, saklar tersebut dapat menyalurkan arus listrik pada posisi yang baru, yaitu NO. Kemudian, saklar tersebut akan tersambung dengan perangkat dari luar yang akan dikendalikan relay, misalnya saja, tegangan listrik dengan daya yang tinggi dan saklar lampu.

Ketika daya listrik yang mengalir terputus, menyebabkan medan magnet yang ada di elektromagnetik akan menghilang. Kemudian, saklar akan berada pada posisi awal, yakni NC. Dengan demikian, perangkat yang sedang digunakan akan terputus secara otomatis.

relay2

Jenis jenis Relay

Relay mempunyai jenis dan variasi yang berbeda, selain dari bentuk, relay juga dapat dibedakan berdasarkan :

Jenis Relay Berdasarkan Posisi Awalnya

Jenis relay yang pertama yaitu Relay berdasarkan posisi awal dari kontak pointnya. Berdasarkan posisi awal dari kontak pointnya, Relay dibagi menjadi dua yaitu :

  1. Relay Type Normally Close (NC)

    Tipe Relay yang satu ini merupakan relay yang pada kondisi awal sebelum diaktifkan berada pada posisi terhubung atau menutup (close).

  2. Relay Type Normally Open (NO)

    Tipe Relay Normally Open adalah merupakan relay yang pada kondisi awal sebelum diaktifkan berada pada posisi terputus atau terbuka (open).

relay3

Jenis Relay Berdasarkan Jumlah Pole dan Throw

Jenis relay yang kedua adalah dibedakan berdasarkan jumlah pole (banyaknya kontak yang dimiliki) dan throw (banyaknya kondisi berdasarkan kontak pointnya).

Berdasarkan Pole dan Throw, Relay dikelompokkan menjadi beberapa yaitu :

  1. Relay Tipe Single Pole Single Throw (SPST)

    Jenis Relay tipe Single Pole Single Throw adalah salah satu jenis Relay yang memiliki empat kaki terminal.

    Yang mana dua kaki terminal berfungsi sebagai kontak point (saklar) dan dua kaki terminal yang lainnya memiliki fungsi sebagai kumparan elektromagnet.

  2. Relay Type Single Pole Double Throw (SPDT)

    Relay tipe yang satu ini didesain dengan memiliki lima kaki terminal. Di mana tiga kaki terminal ini digunakan sebagai kontak point (saklar) sedangkan dua kaki terminal yang lainnya memiliki fungsi sebagai kumparan elektromagnet.

  3. Relay Type Double Pole Single Throw (DPST)

    Tipe relay yang satu ini memiliki karakteristik yaitu memiliki enam kaki terminal. Di mana empat kaki terminal berfungsi sebagai saklar dan dua kaki terminal berfungsi sebagai kumparan elektromagnet.

    Pada relay jenis ini, empat kaki terminalnya terdiri dari dua pasang saklar single pole double throw.

  4. Relay Type Double Pole Double Throw

    Relay tipe Double Pole Double Throw ini didesain dengan delapan buah terminal. Di mana pada Relay tipe ini 6 terminalnya memiliki fungsi sebagai kontak point (saklar).

    Sedangkan dua terminal lainnya berfungsi sebagai kumparan elektromagnet. Pada Relay jenis ini, enam pasang terminal yang berfungsi sebagai kontak point ini terdiri dari dua pasang saklar single pole double throw.

relay4

An unhandled error has occurred. Reload 🗙