Cara Menentukan Besar MCB Yang Harus Dipasang Pada Rumah/Kantor

20 April 2022

Suatu instalasi rumah atau gedung harus dilengkapi dengan alat pengaman listrik yang berfungsi untuk memutus aliran listrik ketika ada gangguan (arus hubung singkat) atau kelebihan daya (overload). Salah satu alat proteksi tersebut adalah MCB yang biasa ditemukan pada suatu instalasi rumah dan gedung.

mcb1

MCB atau Miniatur Circuit Breaker adalah suatu alat proteksi listrik yang berfungsi memutus aliran listrik apabila terjadi gangguan pada suatu instalasi, seperti arus hubung singkat (short circuit) dan juga beban lebih (overload) sehingga membuat suatu bangunan lebih aman.

Sebagian orang pernah mengalami kejadian MCB di rumahnya turun akibat adanya gangguan hubung singkat dan beban lebih. Gangguan beban lebih termasuk hal yang paling sering dialami ketika penggunaan peralatan listrik terlalu banyak dan menyebabkan MCB turun karena melewati kapasitas daya KWH yang diatur.

Cara Membaca Spesifikasi MCB

Pada suatu MCB sudah tertulis dengan jelas spesifikasinya namun tidak semua orang tahu arti dari tulisan yang ada di MCB.

Perlu kalian ketahui bahwa untuk mengetahui berapa ampere arus suatu MCB maka bisa kalian lihat tulisan yang diawali huruf C seperti C4, C6 dll. C4 maksudnya batas arus listrik yang bisa dilalui MCB adalah 4 Ampere dan C6 artinya 6 Ampere begitu seterusnya.

Untuk tegangan bisa dilihat suatu angka yang berakhiran huruf V, misal 230 V. Maksudnya adalah MCB tersebut bekerja pada tegangan 230 Volt.

mcb2

Cara Menentukan Spesifikasi MCB

Untuk menentukan MCB yang sesuai, kita perlu menentukan besarnya total daya listrik (watt) dan total arus listrik (ampere) yang dipakai di jalur MCB tersebut.

Contohnya, Biasanya pembagian MCB pada rumahan adalah per lantai, ada MCB untuk Lt 1, Lt 2, dan Lt 3. Dan komponen listrik yang terpasang pada 3 lantai adalah berbeda jumlahnya, maka setiap MCB harus disesuaikan dengan berapa total daya listrik yang dipakai per setiap lantai.

mcb3

Misalnya Lt 1, terpasang komponen listrik berupa :

  1. Lampu Penerangan LED 20 Watt sebanyak 5 buah.

    Total dayanya adalah 5 Pcs x 20 watt/Pcs = 100 watt.

  2. Televisi Android 90 watt sebanyak 1 buah

    Total dayanya adalah 1 Pcs x 90 Watt/Pcs = 90 watt.

  3. Setrika 300 watt sebanyak 1 buah

    Total dayanya adalah 1 Pcs x 300 Watt/Pcs = 300 watt.

  4. Pemasak nasi 300 watt sebanyak 1 buah

    Total dayanya adalah 1 Pcs x 300 Watt/Pcs = 300 watt.

Maka untuk Lt 1, total Daya tertinggi yang akan dipakai secara bersamaan adalah 100 Watt + 90 Watt + 300 Watt + 300 Watt = 790 Watt.

Untuk menentukan arus listrik yang terpakai di rumah, kita perlu membagi daya tersebut dengan tegangan listrik di rumah (220 volt). Maka, total arus yang terpakai di Lt 1 rumah adalah 790 Watt : 220 volt = 3,59 Ampere.

Saat memilih MCB, kita dapat memilih MCB dengan arus yang mendekati namun lebih besar dari total ampere yang terpakai. Pada contoh di atas, kita dapat memilih MCB dengan arus 4 Ampere atau lebih besar agar MCB tidak kelebihan beban yang dapat menyebabkan trip (jepret). Disarankan Dalam penentuan besar MCB, arus yang didapatkan dari perhitungan di atas dikalikan dengan 120 % untuk faktor safety kemudian dicocokkan pada tabel MCB di bawah.

Jadi, lantai 2 dan 3 juga harus dihitung dengan pola perhitungan yang sama, untuk menentukan berapa besar MCB yang harus dipasang. Sangat disarankan untuk Komponen Listrik seperti AC yang memiliki daya yang besar, diberi jalur MCB sendiri sehingga tidak mengganggu komponen listrik lain jika terjadi trip pada komponen tersebut.

An unhandled error has occurred. Reload 🗙