Apa Itu Maintenance dan Tujuannya

23 December 2021

Istilah maintenance sudah tidak asing lagi bagi kita. Kata maintenance sendiri bermakna pemeliharaan, biasa ditemukan di situs internet bahkan dalam dunia industri. Kabar baiknya, sudah banyak pabrik yang menyadari betapa pentingnya proses maintenance demi keberlangsungan usahanya.

Di sisi lain, mesin atau peralatan yang dipelihara, dicek, dirawat secara berkala akan menimbulkan masalah yang lebih besar. Karena itulah maintenance menjadi strategi yang tepat untuk menurunkan biaya mengingat kerusakan yang berpotensi terjadi.

Contoh masalah yang dimaksud adalah seperti kerusakan mesin sehingga harus mengganti bagian atau membeli mesin baru, proses produksi yang terhambat mengakibatkan kerugian karena tidak menyelesaikan pesanan tepat waktu, bahkan kerusakan yang dapat mengakibatkan cedera, luka bahkan kematian kepada pekerja. Di sinilah pentingnya pemahaman tentang apa itu maintenance.

M1

Pengertian Maintenace

Secara umum, maintenance adalah sebuah aktivitas sistematis untuk menjaga kualitas sebuah produk atau sistem yang bukan hanya krusial namun juga melibatkan usaha yang tidak tunggal. Berdasarkan beberapa sumber referensi, berikut adalah penjelasan mengenai apa arti maintenance:

  • Oxford Dictionary.

    Proses maintenance adalah sebuah tindakan untuk menjaga kondisi sesuatu supaya tetap baik dengan mengecek atau memperbaikinya secara berkala.

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

    Pemeliharaan (maintenance) adalah kata yang sinonim dengan istilah penjagaan dan perawatan. Di luar itu, para ahli senantiasa mencoba memformulasikan definisinya sendiri terkait istilah ini.

  • Jay Heizer dan Barry Render.

    Dalam bukunya ‘Operations Management’ mendefinisikan maintenance sebagai keseluruhan aktivitas yang dilakukan agar semua peralatan dalam sebuah sistem bekerja sesuai aturan.

  • Mehmet Savsar.

    Dalam sebuah penelitiannya yang diterbitkan pada tahun 2013 mendefinisikan pemeliharaan sebagai sebuah isu sentral dalam aktivitas operasional yang melibatkan peralatan tertentu.

  • Mikael Andersson.

    Menyatakan bahwa sering kali tersebar pengertian yang ketinggalan zaman (outdate) tentang istilah ini. Ia pun menggambarkan sebuah piramida yang memperlihatkan proses maintenance yang lebih tepat. Dalam piramida tersebut, proses maintenance melibatkan rangkaian langkah yang tidak tunggal.

Sebuah peralatan ataupun mesin pasti mengalami penurunan fungsi dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan tiap mesin biasanya memiliki batas waktu penggunaan. Dengan melakukan kegiatan maintenance seperti mengecek, memperbaiki, mengganti, dan lain sebagainya, mesin akan lebih awet sehingga bisa bertahan lebih lama.

M2

Tujuan Maintenance

Berikut tujuan spesifik perlunya dilakukan tindakan pemeliharaan, di antaranya:

  • Mengoptimalkan tingkat keandalan (reliability) sebuah peralatan dan infrastruktur
  • Memastikan suatu peralatan dan mesin selalu dalam kondisi yang baik dan siap beroperasi
  • Melaksanakan perbaikan dadakan pada peralatan dan infrastruktur sehingga menjamin ketersediaan untuk produksi
  • Memastikan pengoperasian peralatan dan mesin untuk produksi dan pendistribusian energi dan fluida
  • Meningkatkan keamanan operasional
  • Melatih pekerja pada kemampuan maintenance yang spesifik
  • Memberi nasihat pada akuisisi, instalasi dan operasi mesin
  • Berkontribusi pada kualitas produk
  • Memastikan perlindungan lingkungan sekitar dari kerusakan akibat mesin atau infrastruktur
Jenis Maintenance

Jenis maintenance sebagai bentuk kebijakan menurut Sudrajat (2011) ada lima yaitu:

  1. Preventive Maintenance Bentuk kebijakan ini adalah perawatan atau maintenance yang dilakukan sebagai pencegahan, sehingga dilakukan sebelum terjadi kerusakan mesin.

    Keuntungan melakukan jenis preventive maintenance adalah mendeteksi lebih awal sebelum terjadi kegagalan operasi yang lebih parah, menjamin keselamatan bagi pemakai, umur pakai mesin menjadi lebih panjang, downtime proses produksi dapat dikurangi.

    Adapun kerugian yang terjadi seperti waktu operasi akan banyak terbuang, kemungkinan akan terjadi human error.

    Preventive maintenance dapat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :

    • Routine maintenance: perawatan yang dilakukan secara rutin atau tiap hari.
    • Periodic maintenance: perawatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Contohnya satu kali setiap minggu, sebulan sekali, dan setahun sekali.

M3

  1. Breakdown Maintenance

    Perawatan yang dilakukan setelah peralatan mengalami kerusakan yang kemudian untuk diperbaiki sehingga dapat berjalan dengan semestinya.

    Kebijakan ini adalah kebijakan yang kurang baik karena hal tersebut dapat menaikkan biaya perbaikan yang tinggi.

    Selain itu juga dapat menyebabkan pemborosan waktu yang efisien karena peralatan dapat rusak sewaktu-waktu sehingga aktivitas perusahaan dapat terhenti. Hal yang paling penting terkait kerugian memakai kebijakan ini adalah keselamatan pekerja tidak terjamin karena dapat rusak tiba-tiba dan dapat mencelakai karyawan.

    Contohnya adalah mesin forklift yang biasa digunakan untuk mengangkat beban berat, jika terjadi kerusakan karena tidak dilakukan maintenance sebelumnya, maka pekerja yang berada di sekitar forklift dapat tertimpa beban yang diangkat.

    Kebijakan ini cocok digunakan pada mesin yang murah dan sederhana dalam perawatannya.

  2. Scheduled Maintenance

    Scheduled maintenance adalah perawatan yang dilakukan guna untuk mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik yang sudah dijadwalkan dalam batas waktu tertentu.

    Batas waktu tersebut didapatkan berdasarkan rekomendasi dari produsen mesin tersebut, atau pengalaman maupun data masa lalu.

  3. Predictive Maintenance

    Predictive Maintenance termasuk dalam perawatan pencegahan yaitu sebelum mesin mengalami kerusakan. Namun yang membedakan adalah pada kebijakan ini didasarkan pada strategi terhadap mesin itu sendiri.

    Kebijakan ini disebut juga dengan perawatan berdasarkan kondisi atau monitoring kondisi mesin. Jadi, mesin atau peralatan akan diperiksa secara rutin untuk mengetahui keadaan mesin tersebut.

M4

  1. Corrective Maintenance

    Corrective Maintenance adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah mesin mengalami kerusakan guna sebagai korektif atau mengembalikan seluruh aktivitas mesin menjadi kembali beroperasi.

    Dalam menjalankan kegiatan ini, pertama dilakukan persiapan pekerja yang khusus untuk melakukan maintenance ini. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan maintenance rutin apabila telah terjadi kerusakan peralatan.

An unhandled error has occurred. Reload 🗙